Oleh : Arwan, S.P
Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University
Manusia di berbagai belahan dunia saat ini sedang berikhtiar dalam menangkal virus covid-19 dengan melakukan vaksinasi. Ikhtiar tersebut, harapannya dapat memberikan kekebalan tubuh dari penularan virus covid-19 yang meresahkan dan menyebabkan kematian. Vaksin ini merupakan alternatif dalam pencegahan namun yang terpenting adalah disiplin dalam penerapan penggunaan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak ketika sedang melakukan interaksi antar sesama.
Gerakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam menyukseskan vaksinasi covid-19 ini jangan sampai menjadikan kita lupa untuk selalu melakukan vaksinasi hati. Vaksinasi hati bertujuan agar dapat meningkatkan imun dan iman kita menjadi lebih kuat, sehingga tidak mudah terpapar oleh dosa dan maksiat.
Apabila kita lupa untuk melakukan vaksinasi hati, maka akan membuat hati kita terpapar oleh dosa dan maksiat yang justru merugikan kita semua baik di dunia dan akhirat. Kebanyakan orang yang sedang sakit hatinya, tidak merasa sakit dan lambat laun akan menimbulkan kerasnya hati serta kematian hati. Diantara tanda-tanda hati yang sakit atau mati adalah tidak adanya kesedihan terhadap ketaatan yang terlewatkan dan tidak adanya penyesalan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
Imam Al Hasan Al Bashri Rahimahullah mengatakan, “itu adalah dosa diatas dosa sehingga membuat hati menjadi buta, lalu mati”. Vaksinasi hati adalah proses pemberian vaksin kepada diri kita melalui amalan-amalan hati dengan tujuan meningkatkan produktivitas amalan untuk membendung ajakan hawa nafsu dan godaan setan.
Vaksinasi hati yang harus dilakukan adalah amalan yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, diantaranya dzikir, tafakur, taubat dan mendengarkan nasihat-nasihat Agama. Kandungan vaksinasi hati tersebut akan memberikan dampak kepada kesadaran terhadap kemahabesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala, ketenangan hati, dan menumbuhkan semangat dalam bebuat kebaikan.
Dalam surah Yunus ayat 57 Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan, “Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran (Al-qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. Oleh karena itu di dalam Islam dikenal bahwa obat hati ada lima perkara yakni membaca Alquran dan maknanya, mendirikan sholat malam, berkumpul dengan orang-orang sholeh, memperbanyak berpuasa serta memperbanyak dzikir malam.
Ketika batin seseorang tenang maka seluruh aktivitasnya diniatkan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wataala. Sehingga apapun yang dilakukan atasa dasar ibadah maka akan mendapatkan ridho dan catatan amal kebaikan.
Rasulullah Shallahu‘alaihi wassallam bersabda “ingatlah bahwa didalam jasad itu terdapat segumpal daging. Jika ia baik maka baiklah seluruh jasad, jika ia rusak maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah Hati”, (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu sebagai Muslim dan Muslimah sejati sudah sepantasnya kita senantiasa memberikan vaksin terhadap hati, sehingga imun dan iman kita akan kuat dalam melindungi diri dari perbuatan dosa dan maksiat, juga menumbuhkan produktivitas dalam beramal kebaikan.
Sebagaimana digambarkan oleh Allah Subahanahu wa Ta’ala di dalam Alquran surah Ibrahim ayat 24 dan 25, “Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohin yang baik, akarnya akan kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit, (Pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat”.
Dengan demikian disamping kita melakukan vaksinasi covid-19, jangan lupa untuk senantiasa melakukan vaksinasi terhadap hati kita agar mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Rabbul Alamin yang akan menghantarkan kepada keselamatan didunia dan akhirat.