RATUSAN MAHASISWA KALIMANTAN AKSI SOLIDARITAS UNTUK KORBAN TEROR

  • Whatsapp
Gambar : Surya Nur saat orasi bersama mahasiswa sepulau Kalimantan

YOGYAKARTA – Maraknya aksi teror yang terjadi di Indonesia, seperti pelemparan bom molotov disalah satu rumah ibadah di Kota Samarinda (Kalimantan Timur) dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kejadian ini, sentak membuat geram ratusan mahasiswa Kalimantan yang bergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Kalimantan Yogyakarta (FKMKY) melakukan aksi solidaritas di Tugu Yogyakarta. Minggu (20/11/2016).

Masyarakat Kalimantan selama ini sudah terbiasa hidup berdampingan serta bergandengan tangan ditengah kemajemukannya dengan sikap toleransi yang tinggi. Bahkan, masyarakat Kalimantan juga hidup berdampingan dengan masyarakat yang mempunyai kepercayaan animisme.

Menurut Ketua Panitia Surya Nur, aksi solidaritas ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk untuk tidak terprovokasi atas aksi teros di Samarinda. Mahasiswa juga menghimbau kepada media untuk tidak menjadikan kejadian ini sebagai isu SARA (Suku, Adat, Ras, dan Agama).

“Kami meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kalimantan untuk tidak terprovokasi atas kejadian di Samarinda. Kami juga menghimbau kepada media untuk memberitakan secara profesional dan tidak menjadikan kejadian ini sebagai isu SARA”, Ujar dalam orasinya yang penuh semangat. Minggu, 20 November 2016.

Tambah Surya, sapaan akrab dari Surya Nur yang merupakan mahasiswa asal Sebatik ini, bahwa Mahasiswa Kalimantan di Yogyakarta mengutuk dengan keras tindakan teror yang sudah merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Mahasiswa juga menekankan bahwa terorisme tidak mempunyai agama, karena tidak ada agama yang mengajarkan tetang kekerasan.

“Kami mengutuk dengan keras tindakan teror itu. Tindakan itu sangat jelas merupakan tindakan keji yang sudah mencederai semangat kebhinekaan, semangat demokrasi, serta merusak tatanan kehidupan masyarakat Kalimantan yang sudah mengakar sejak ribuan tahun. Sesungguhnya terorisme tidak mempunyai agama,” Ujarnya saat ditemui. Minggu, 20 November 2016.

Semua peserta aksi menggunakan pita hitam dan kompak memakai baju putih. Pita hitam yang diikat pada legan tangan sebagai simbol mahasiswa Kalimantan turut berbelasungkawa untuk korban aksi teror di Samarinda. Sedangkan baju putih sebagai simbol bahwa masyarakat Kalimantan akan tetap damai, hidup rukun, dan tidak terprovokasi dengan kejadian aksi teror di Indonesia.

Aksi solidaritas ini berjalan dengan damai. Setiap perwakilan provinsi dibawah Forum Komunikasi Mahasiswa Kalimantan Yogyakarta (FKMKY) seperti Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalimantan Tengah (HPMKT), Ikatan Kelurga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Utara (IKPMKU), Keluarga Pelajar Mahasiwa Kalimantan Barat (KPMKB), Keluaraga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur (KPMKT), dan Persatuan Mahasiswa Kalimantan Selatan (PMKS) melakukan orasi dan pembacaan puisi secara bergantian.

Aksi ini diakhiri dengan pembacaan deklarasi yang dipandu oleh salah satu penanggung jawab dari FKMKY Syafuandi Yusuf, pembacaan doa untuk korban teror dipimpin oleh Ketua HPMKT Kamrol Effendy, kemudian dilakukan pemungutan sampah disekitar area aksi. Ada empat poin isi deklarasi aksi solidaritas, yakni (1) saling menghormati antar umat beragama, (2) menjaga kerukunan antar etnis, (3) bertindak jujur, adil, arif, dan bijaksana dalam memimpin, dan (4) menjaga persatuan dan kesatuan nasional.

Pulau Kalimanatan adalah setetes embun surga yang jatuh ke Bumi. Mari kita saling bergandengan tangan, lupakan segala perbedaan yang ada, dan kita tunjukan kepada dunia bahwa Kalimantan bersaudara dan Indonesia satu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar