SEBATIK – Musim kemarau yang panjang sedang melanda Pulau Sebatik, Provinsi Kalimantan Utara. Kemarau panjang ini sudah terjadi selama delapan bulan, membuat warga Sebatik Barat mengalami kesulitan air bersih. Selama ini warga Sebatik Barat mengandalkan air hujan dan sumur sebagai sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mandi, mencuci, dan kebutuhan lainnya.
Menurut Tokoh Masyarakat Sebatik Barat, Amir, mengatakan bahwa ia berharap kepada pemerintah untuk menyelesaikan krisis air yang sedang di alami masyarakat Sebatik Barat dan berharap pembangunan Embung Lapeo diselesaikan.
“Warga Sebatik Barat sangat kesulitan air dan selama ini warga memenuhi kebutuhan air dengan membeli air seharga Rp 150.000,- per profil (1.200 liter). Kita berharap pemerintah punya niat baik selesaikan itu pembangunan Embung Lapeo yang sedang mangkrak proyeknya di sana”, Ujar Amir yang tinggal di Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat. Jumat, 22 April 2016.
Proyek Embung Lapeo yang berlokasi di Kampung Lapeo, Desa Setabu, Kecamatan Sebatik Barat, sampai hari ini belum dapat digunakan warga. Proyek air bersih ini direncanakan untuk menyuplai kebutuhan air bersih di tiga Desa Kecamatan Sebatik Barat. Tiga desa tersebut yakni Desa Setabu, Desa Binalawan, dan Desa Liang Bunyu. Jumlah penduduk ketiga desa ini sebanyak 8.382 jiwa (Dinas Kependudukan dan Catatatan Sipil Kabupaten Nunukan, Desember 2014).
Pengerjaan proyek ini dimulai pada tahun 2011 lalu dengan sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai angka miliyaran rupiah. Namun, hingga kini proyek ini belum bisa di operasionalkan, padahal banyak warga perbatasan Sebatik Barat yang sudah sangat menunggu dioperasionalkan proyek ini.
Burhanuddin, Anggota DPRD Kabupaten Nunukan dapil Sebatik, turut bersimpati kepada warga Sebatik Barat dan berharap agar Proyek Embung Lapeo segera dioperasionalkan.
“Saya sangat mengharapkan agar Proyek Embung Lapeo segera dimanfaatkan karena ini adalah kebutuhan mendasar bagi warga Sebatik Barat,” ungkap politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat dihubungi sebatiknews.com via telepon. Jumat, 22 April 2016.
Kantor PDAM yang berada di Bukit Lapeo sudah lama selesai, namun hingga saat ini belum dioperasionalkan. Aspirasi warga Sebatik Barat terkait air bersih selalu di sampaikan kepada pemerintah, baik kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Terlebih lagi aspirasi ini selalu disampaikan disaat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSREMBANG), akan tetapi tak pernah di tindak lanjuti dari pihak terkait.