SEBATIK – Kebutuhan masyarakat Kecamatan Sebatik Barat terhadap air bersih semakin hari semakin memprihatikan. Apalagi saat ini, musim kemarau membuat warga semakin kesulitan mendapatkan air bersih. Selama ini masyarakat hanya menjadikan sumur dan air hujan sebagai sumber air bersih.
Proyek Embung Lapeo yang telah dibangun di Kampung Lapeo, Desa Setabu, Kecamatan Sebatik Barat, terus mendapatkan sorotan. Setelah mendapatkan sorotan dari Anggota DPRD Kabupaten Nunukan dan Tokoh Masyakarat Kecamatan Sebatik Barat, proyek ini kembali mendapatkan sorotan dari pemuda Sebatik Barat.
Hairuddin, Pemuda Sebatik Barat, mengatakan bahwa dana yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk membangun proyek tersebut sangat fantastis hingga mencapai angka miliaran rupiah yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Hingga saat ini, belum ada tanggapan dari pemerintah daerah terkait mangraknya proyek ini.
Pemuda Sebatik Barat ini, meminta kepada Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid untuk menyelesaikan mangkraknya proyek embung Lapeo.
“Laura selaku bupati terpilih harus mengambil sikap terhadap mangkraknya proyek ini, kasihan warga Sebatik Barat sangat membutuhkan air bersih”, Ujarnya. Jumat, 1 Juli 2017.
Pembangunan embung Lapeo di bangun pada tahun 2011. Pemasangan pipa dan pembangunan gedung telah selesai lakukan sejak tahun 2015. Namun, hingga saat ini air tersebut belum dapat dinimati oleh masyarakat. Sehingga, banyak masyarakat Sebatik Barat bertanya-tanya terkait mangkraknya embung Lapeo.
Salah satu prioritas utama di kepemimpinan Bupati terpilih Asmin Laura Hafid adalah menjamin ketersediaan suplai air bersih, sehingga warga pun sangat menantikan konsistensi kebijakan Bupati Laura agar segera menuntaskan proyek tersebut. Karena air adalah kebutuhan dasar manusia.